Ilmu / Penuntut Ilmu, Kajian Tematik, Notes

Warisan Para Nabi #2

Bismillahirrahmanirrahim..

Halaqah studi Islam bersama Ustadzah Ummu Mu’adz hafidzahallah. Kita akan melanjutkan pembahasan mengenai warisan para Nabi (bagian 2).

Di hari Jumat ada waktu yang mana doa kita saat itu dikabulkan, maka hendaknya kita memperbanyak doa, mengadu kepada Allah, meminta semua yang kita inginkan. Tapi bukan berarti doa hanya dikabulkan di hari Jumat, akan tetapi maksudnya di sini adalah kita memperbanyak doa di hari Jumat, apalagi di bulan-bulan haram.

Ustadzah bercerita tentang seorang wanita shalihah yang sudah beliau anggap seperti ibunya, dan wanita itu pun sudah menganggap ustadzah seperti anaknya. Ustadzah selalu mengingat nasihat-nasihat beliau, sampai ketika beliau wafat pun ustadzah bahkan untuk menulis kalimat takziah pun tak sanggup.

Begitu pun dengan kita saat ini, kita tidak saling kenal, tidak saling tatap muka, namun ilmu lah yang mengumpulkan kita semua di sini.

Ustadzah menanyakan “Dengan apa kamu menolong agamamu?”

Para pewaris Nabi adalah mereka yang senantiasa menyebarkan ilmu.

πŸ“Œ Menuntut ilmu hukumnya WAJIB, dan ilmu adalah obat bagi hati yang berpenyakit.

Kerusakan-kerusakan agama, syubhat-syubhat yang banyak tersebar, salah satu penyebabnya adalah karena orang-orang yang berilmu tidak benar-benar serius dalam menyebarkan dakwah dan kebenaran.

Ketika kita melihat kemunkaran, jangan malah menghindar, tapi berusahalah untuk mengingkari kemunkaran tersebut dengan lemah lembut. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika banyak kemunkaran di Mekkah dan Madinah, beliau tidak menghindar dan berdiam diri di rumah tetapi beliau keluar dan mengingkari mereka. Tapi ingat, harus dengan kata-kata yang baik dan lemah lembut.

πŸ“Œ Teruslah menuntut ilmu, karena itu akan menambah rasa takut kepada Allah. Dan mengajarkan orang lain adalah sedekah.

Jangan sampai orang-orang yang buruk agama dan akhlaknya lebih banyak daripada orang-orang yang baik agamanya. Jangan jadi orang yang cuek dan menghindari orang-orang, karena bisa jadi dengan muamalah baik kita dengan mereka bisa menggerakkan hati mereka untuk berubah, bisa jadi hanya dengan melihat penampilanmu yang syar’i membuat mereka melakukan hal yang sama.

πŸ“Œ Jangan berpikir kita harus menghapal dulu matan-matan ilmu, baru kemudian kita bisa membela agama kita. Tetapi dengan ilmu yang sedikit yang kita benar-benar pahami, lalu kita ajarkan kepada orang lain. Dan ini sudah termasuk menolong agama kita.

πŸ“Œ Ketika melihat kemunkaran, berusahalah mengingkari dengan lisan, agar ini menjadi hujjah kita di depan Allah nanti bahwa kita telah menolong agama-Nya.

Coba kita bayangkan tantangan-tantangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam menyampaikna dakwahnya. Kita harus bersabar dalam jalan dakwah ini, jangan rela kalau ada kemunkaran-kemunkaran yang terjadi di sekitar kita.

Tugas kita sekarang adalah menghapal dan menuntut ilmu, sehingga nanti kita bisa menolak dan melawan para ahlu syubhat.

Hendaknya para penuntut ilmu itu memulai dengan menghapal Al-Qur’an, lalu mempelajari ilmu-ilmu yang membantu kita untuk memahami Al-Qur’an.

πŸ“Œ Sufyan Ats Tsauri berkata: “Tidak ada hal yang paling agung setelah kenabian, kecuali ilmu”.

➑️ Yang dimaksud berpaling dari agama Allah adalah orang yang tidak mau menuntut ilmu, dan juga tidak beramal.

πŸ“Œ Hendaklah setiap orang itu bersemangat dan bersungguh-sungguh berbekal dengan ilmu yang shahih, terutama di jaman kita sekarang ini yang mana syubhat sudah semakin banyak.

Menuntut ilmu lebih agung dibanding ibadah-ibadah sunnah yang lainnya.

Ustadzah berpesan: Jangan lupa untuk saling mendoakan, dan berdoa agar Allah segera mengangkat wabah corona ini.

Allahu a’lam

*Diterjemahkan oleh mutarjimah Taajulwaqor.

Leave a comment